Oleh : Yael Stefany Sinaga “….tenanglah akan tiba saatnya. Ujarkan terus karena ini petuah,” “Terlalu dalam kurasa, Pak,” Begitulah pada akhirnya aku menangis sejadi-jadinya kepada Bapak tersayang yang kupunya saat ini. Aku hanya punya dia. Anggota keluarga yang lain sudah pergi entah kemana. Yang kutahu ibu sudah di surga. …
Read More »Potret Kenangan
Oleh : Yael Stefany Sinaga Aku pikir semua baik-baik saja. Tanpa berkata banyak semua akan selesai. Ternyata tidak. Aku salah. Atau mungkin dia yang salah. Atau kami yang tak peduli. Awalnya manusia biadab itu. Semuanya jadi seperti ini. **** Terdiri dari dua puluh empat kepala dalam satu komunitas yang …
Read More »