Oleh: Rimma Itasari Nababan Dia adalah terang di pagi hari Kata seorang anak manusia Bukan ! Dia adalah gelap yang enggan pergi Anak manusia lain menimpali Begitulah, si dia selalu jadi topik Dia adalah tempat puji dan caci maki Dia adalah malam kelam Pembuai janji dalam mimpi Pasti tak tertepati …
Read More »Demon
Oleh : Rina Amelia Tindaon Entah apa yang jenaka Kala Kalimat Ilahi membara Bernyanyi, bergoyang dengan girang Lafadz suci mereka jadikan arang Saat semua umat mendera Saat letupan emosi belum reda Lahir lagi sebuah drama Tuhan sedang bersuka ria dalam takhta Merancang sastra cabul dengan setengguk vodka Untuk apa …
Read More »Rumah Belenggu
Oleh: Nadiah Azri Br Simbolon Setapak langkah menuju bangunan elok Rupa bak istana sang Raja Sulaiman Malaikat duduk bersila mengalunkan harfa Bidadari dengan senyumnya yang merekah Selangkah demi selangkah Terbius dengan kenyaman Tak rela meninggalkan keindahan cuma-cuma Aku ketergantungan Hari ini terlewati, esok datang Bangunan masih sama …
Read More »Untukku, Si Kau
Oleh : Annisa Octavi Sheren Untuk kau, jangan lagi lara Dini tak sapa kau seacap dulu Tengah hari, tak ada jeda hiraukan kau Senja yang kau cintai itu pun buyar sudah Luntur luruh dan berlalu selain dengan kau Parah Tak usah kau nantikan apapun Keluwung pun celih singgahi angkasa kau …
Read More »Ramanda
Oleh: Nadiah Azri Br Simbolon Benang merah menjeratnya dengan derita tak bertepi Cairan pekat nan merah meruah dari arteri Sekujur lengan penuh burik menyiksa layaknya duri Memar menusuk rangka merambat menuju ari Rongkong dan urat berpadu dalam kepasrahan dan berniat mati Namun takdir tak mengizinkan, dia harus berodi demi sesuap …
Read More »Senja di Danau Toba
Oleh : Sagitarius Marbun Sajak Untuk Sinar Bangun Hari itu Senin bersejarah Alfa dan omega dalam hidupku Luka dan lara terpatri di pundak Kan kuagihkan kepada sanak nun bahagia Akan kupetik rindu di hadapan pitarah Cinta dan cita akan segera dilabuhkan, dermaga Hari itu Senin cerah Angin …
Read More »Menunggu Cahaya
Oleh: Mayang Sari Sirait Untuk fajar yang indah Kala cahaya mulai merambah Memaksa masuk lewat berbagai celah Menyapa bentala dengan ramah Duduk bersila seorang bocah Menembus pandang lewat jendela rumah Tak nafsu berbincang dengan si abah Pilih menunggu dengan tabah Bukan matahari yang dicarinya Bukan pula senter atau …
Read More »Pulanglah
Oleh : Thariq Ridho Aku adalah saksi mata Detik, menit, semua kejadian ada Suka duka pernah tercipta Tersimpan lengkap di memori jiwa Jika ku ingin mengenang Tak kan cukup waktuku Terlalu banyak adegan yang Buat hati ini merindu Kapan kita bertatap muka? Lama kian tak bersua Bercanda bersama …
Read More »Suara
Oleh : Charis Qoheleth Halomoan Sitompul Dasa lagi deka, lagi tunggal Paruh baya Heksa kali puluh, seperempat tinggal Sepuh renta Saya Unggul berintuisi nihil berkreasi Tuan Guru besar nan dogmatis Selaksa perspektif hamba Selaksa tambah selaksa filosofi tua Selaksa kali selaksa kali selaksa tafsir hamba Tuanku rupanya berfatwa Hasrat jaya …
Read More »Sebuah Cerita Kita
Oleh: Suratman Seberinda sumringah, sonder membiru Sebelum temaram merinsut petaka tawa erak seerak-eraknya Hingga sedemikian rupa jadinya, Belaka mencuaikan titik-titik yang tak berlanjut Kalakian berakhir Barang tentu tidak sebegitu, tanpa mengejahwantahkannya masing-masing sepatutnya suah berakal! Tentang titik-titik yang tidak persisten menakhilkkan perkara paradoks Mencucuh cena tanya, menuai perbalahan, …
Read More »